BORONG – Infrastruktur jalan raya yang jelek mendapat sorotan dari tua-tua adat di rumah gendang Jawa, Balus Permai, Borong, Manggarai Timur (Matim). Kritikan tersebut kini viral di media sosial.
Mereka mengkritisi pembangunan jalan raya di masa pemerintahan Andreas Agas selama lima tahun yang tidak tuntas. Namun kritikan tersebut diutarakan melalui nyanyian danding.
Nyanyian majas tersebut menceritakan seorang pejabat pemerintahan (tuang:bahasa Manggarai) yang tengah berjalan menggunakan mobil (Oto). Namun jalan yang dilewati tersebut sudah jelek dan belum diperbaiki sehingga mobil tersebut pun kadang terhenti.
Berikut kutipan nyanyian danding yang viral dan kini beredar luas di media sosial.
A o o Tuang e leleng
Warat salang leleng Warat
A o o Tuang e a lako oto Doong lako oto
Ao o Tuang e a lako oto Doong lako oto
Ao o Tuang e a salang Dami pa’it salang dami
Diketahui, danding (kelong) merupakan salah satu kesenian tradisi manggarai yang dipertontonkan dalam suatu momenseperti upacara syukuran panen, serta syukuran-syukuran lainya. Danding (kelong) ini nyanyian yang disajikan untuk mengiringi sebuah tarian.