BORONG – Warga Gendang Perang, Desa Ngampang Mas, Kecamatan Borong mengeluh kepada paket Harum yang mengusung Siprianus Habur dan Lucius Modo lantaran infrastruktur jalan raya di wilayah tersebut rusak parah.
Keluhan tersebut diutarakan oleh para tua adat saat tatap muka dengan tim paket Harum di rumah gendang Perang, Minggu (29/9/2024).
Akibat jalan rusak tersebut, biaya transportasi ke Borong, Ibu Kota Kabupaten Manggarai Timur (Matim) menjadi mahal. Padahal, wilayah tersebut penghasil komoditas pertanian seperti sayur, umbi-imbian dan siri pinang.
Kemudian daerah tersebut juga penghasil komoditas perkebunan seperti kopi, cengkeh dan kakao. Namun komoditas tersebut dijual dengan harga yang tak layak lantaran tidak punya harga alternatif.
“Kalau bawa ke Borong rugi diongkos, pas bayar oto (mobil-red),” demikian pengakuan warga setempat.
Gayung bersambut, keluhan warga gendang Perang tersebut sudah menjadi program unggulan paket Harum yakni pembenahan infrastruktur dan sektor pertanian.
Juru Bicara (Jubir) Paket Harum, Leonardus Santosa mengatakan, pihaknya menjanjikan perbaikan dan perubahan mulai dari penataan, perencanaan dan pelaksanaan dalam penyelenggaraan pembangunan jalan di kabupaten Matim.
“Selama ini jalan yang ada di Manggarai Timur penyelenggaraan pembangunan infrastruktur jalan didasarkan pada keputusan Bupati. Keputusan itupun hanya memuat status dan nama-nama ruas jalan,” tegasnya.
Menurut Leonardus, pihaknya sudah menyiapkan rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang penyelenggaraan pembangunan jalan di Kabupaten Matim.
Perda tersebut nantinya kata Leonardus memuat hal-hal pokok, seperti sistem yang terbagi dalam tiga kelompok, yakni primer lokal, sekunder lokal dan tersier.
“Begitu juga dengan kelas jalan. Dengan demikian dapat ditetapkan mana yang menjadi prioritas untuk pemenuhan kebutuhan rakyat. Begitu juga dengan intervensi anggaran serta pembagian urusan antara kabupaten dan desa,” tukasnya.