BENTENG JAWA – Paket Harum yang mengusung Siprianus Hanur dan Lucius Modo mengunjungi warga Lamba Leda di Kampung Necak, Desa Compang Necak, Kecamatan Lamba Leda pada Rabu (9/10/2024).
Warga Necak pun menyoroti masalah infrastruktur jalan raya semasa Andreas Agas memimpin Manggarai Timur (Matim) yang saat ini kembali mencalonkan diri sebagai Bupati untuk periode keduanya.
Hal tersebut diutarakan oleh seorang warga bernama Yohanes Ampur (74). Menurut Yohanes, pembangunan jalan raya di Matim tidak semuanya tuntas setiap kecamatan. Hal tersebut berpengaruh terhadap mobilitas masyarakat.
“Kita melihat keadaan Manggarai Timur sekarang. Terutama soal jalan raya. Banyak pembangunan jalan yang belum tuntas di setiap kecamatan. Belum diaspal seperti di Elar. Bagaimana bisa lancar bawa komoditas masyarakat? Tentu yang diharapkan jalan raya,” ujar Yohanes yang diterangkan melalui bahasa daerah Manggarai.
Menurut Yohanes, sosok pengganti Andreas Agas yang paling cocok adalah paket Harum yang mendapat nomor urut 1 dari hasil undian di KPUD Matim. Bagi dia, pengalaman Sipri dan Luco selama 15 tahun duduk di DPRD sudah cukup menjadi bekal untuk dipercaya menjadi bupati dan wakil bupati.
“Pengalaman mereka berdua di DPRD sama-sama 15 tahun. Menurut kami mereka cocok. (Sipri-red) dari DPRD menjadi wakil bupati. Kemudian calon Bupati yang didampingi Pak Luco. Mereka cocok,” tegasnya.
Yohanes pun berharap kepada Sipri dan Luco supaya membangun rumah adat (rumah gendang) jika terpilih pada 27 November mendatang. Bagi dia, rumah gendang lambang persatuan (caca mbolos). Kemudian Yohanes juga meminta membangun rumah sakit setiap kampung. “Harapan kami harus ubah Manggarai Timur ini,” tegasnya.
Dia juga berpesan supaya pemerintah bergabung dengan masyarakat. Sebab masyarakat senang kalau para pemimpin suka berbaur dengan akar rumput. “Pemerintah harus bergabung bersama masyarakat,” tukasnya.