DAMPEK – Politisi Demokrat, Ambrosius Don menilai Andreas Agas selama menjabat Bupati Manggarai Timur (Matim) menganaktirikan Kecamatan Lamba Leda Utara (LAUT).
Hal yang disoroti Ambrosius saat Dampek, ibu kota kecamatan dilanda banjir bandang. Namun pemerintah daerah (Pemda) Matim yang dinakhodai Agas tak peduli untuk mengatasi peristiwa alam tersebut.
“Pemda Manggarai Timur tidak pernah mengujungi kita, selama kita punya masalah di sini seperti banjir bandang yang merusak sawah dari masyarakat Dampek,” tegas Ambrosius saat kampanye paket Harum di kampung Larok, Minggu (13/10/2024).
Peristiwa yang paling disoroti Ambrosius adalah banjir bandang yang terjadi pada Minggu (10/3/2024) lalu. Kata Ambrosius, kala itu masyarakat butuh pangan tetapi Pemda tak peduli.
“Waktu banjir kemarin, beras yang datang itu bukan dari media Matim tetapi dari donatur yang berasal dari Jakarta. Apakah itu bentuk kepedulian?. Sya yakin Pemda Matim selama ini tidak mempunyai kepedulian terhadap kita,” tegasnya.
Menurut mantan anggota DPRD Matim 2019-2024 ini, persoalan yang dialami masyarakat Dampek saat ini terkait irigasi dan banjir.
“Sungai di Dampek sudah menggerus persawaan di Dampek. Kepedulian untuk masyarakat Dampek saat ini oleh Pemda Matim terhadap kita itu sangat rendah,” tukasnya.
Diketahui, salah satu pihak yang membantu korban banjir bandang di Dampek adalah Ikatan Mahasiswa Lamba Leda Jakarta (IKMALALE). IKMALALE ini meliputi Lamba Leda Utara, Lamba Leda, Lamba Leda Timur dan Lamba Leda Selatan.
Donasi IKMALALE tersebut dikirim berupa uang. Namun pihak kecamatan langsung membeli beras dan disalurkan kepada para janda dan anak yatim.