DAMPEK – Warga Desa Satar Padut, Kecamatan Lamba Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) membuat tanggul sepanjang kali Wae Laing.
Hal tersebut diutarakan Zainudin Gani (41), warga Desa Satar Padut untuk mengantisipasi banjir bandang di wilayah tersebut. Pasalnya, dusun Dampek sering diterjang banjir. Terakhir terjadi pada bulan Februari 2024 lalu. Saat itu, kali Wae Laing meluap hingga Dusun Dampek terendam total.
“Harapan kami sebagai masyarakat Dampek supaya Pemda matim segera melakukan pembuatan Bronjong atau apa saja yang terbaik,” ujar Gani kepada media ini, Jumat (8/11/2024).
Gani pun menyoroti sikap Pemda Manggarai Timur selama dipimpin Andreas Agas yang tak pernah berkunjung ke wilayah tersebut saat dilanda banjir bandang.
“Selama ini di Dampek sering banjir setiap bulan dua. Tapi tidak ada dari pemerintah yang berkunjung di lokasi yang kami tinggal seperti di bagian pesisir kali Dampek,” tegasnya.
“Bahkan waktu banjir tepat pada bulan dua kemarin tahun 2024 Pemda matim tidak pernah respon dengan masyarakat di sini”, katanya.
Diketahui, calon Wakil Bupati Lucius Modo dari Paket Harum memantau langsung kondisi Wae Laing pada Jumat (8/11/2024) kemarin. Terlihat Lucius menanyakan kepada warga sekitar kondisi kali tersebut.
Sejumlah masyarakat terlihat antusias menjelaskan kepada politisi Demokrat tersebut luas kali yang memisahkan Desa Satar Padut dan Satar Kampas itu.
Banjir kali tersebut selalu mengikis tanah warga setempat. Kondisi seperti ini sudah terjadi seetiap tahun. Air kali tersebut digunakan warga Dampek untuk mengairi persawahan.