BORONG – Calon Bupati Manggarai Timur (Matim) nomor urut 1, Siprianus Habur dikenal sosok yang disiplin dan pekerja keras. Kedisiplinan tersebut yang hendak dicontohkan Siprianus kepada aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Matim.
Hal tersebut dikatakan Juru Bicara Paket Harum, Leonardus Santosa menanggapi isu yang diduga Siprianus melanggar aturan debat saat menyinggung integritas ASN dalam debat kedua Pilkada Matim pada Selasa (12/11/2024).
“Pak Sipri orang didiplin, tepat waktu dan pekerja keras. Dia mau ASN di Lehong (Pemda Matim-red) rajin dan disiplin dalam melayani masyarakat,” tegas Leonardus.
Menurut Leonardus, pernyataan Siprianus bukan tanpa sebab. Hal tersebut kata politisi Demokrat ini berangkat dari fakta lapangan bahwa tak sedikit masyarakat ke kota Lehong yang jauh dari kampung, tidak dilayani secara maksimal.
“Orang datang jauh-jauh dari kampung, lewati jalan rusak, biaya mahal. Kalau sampai di Lehong pelayanan tidak maksimal, (ada petugas yang tidak masuk kantor) rakyat yang sudah miskin, tambah sengsara lagi,” tegasnya.
Fenomena tersebut kata Leonardus menjadi beban moral bagi Siprianus. Sebab, korban tidak efektifnya pelayanan di Pemda Matim adalah para petani yang mengharapkan pelayanan yang prima. “Ini beban moral dia sebagai anak petani miskin, yang kerap alami semua situasi ini,” bebernya.
Leonardus menegaskan, rakyat Manggarai Timur menginginkan ASN yang rajin, ramah dan patuh pada peraturan perundang-undangan. Dalam hal ini, ASN harus memiliki semangat disiplin yang tinggi, etos kerja profesional serta kreativitas dalam berinovasi.
Hal ini kata Leonardus berpedoman pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN, dan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahin 2021 tentang Disiplin PNS.
“ASN itu digaji oleh negara untuk melayani masyarakat, bukan menjadi bos. Sementara tentang disiplin, integritas ASN itu kebutuhan publik, bukan kebutuhan paket HARUM,” tegasnya.
“ASN sebagai lokomotif pembangunan daerah. Perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan ada di situ, begitu juga pelayanan administrasi publik,” tambahnya.
Bagi Harum kata Leonardus, berbicara tentang disiplin ASN tidak bisa dihindari. Pasalnya, persoalan pokok daerah meliputi masalah ekonomi, sumber daya manusia (SDM), masalah infrastruktur dan masalah birokrasi.
“Silahkan cek di isu strategis RPJPD dan naskah teknokratik RPJMD Manggarai Timur,” tukasnya.
Diketahui, kasus ini mencuat ke publik pasca adanya aksi protes dari calon wakil bupati nomor urut 3, Mensi Anam dan para simpatisan paket Elemen. Sebab, Mensi diduga tidak menerima kritikan dari Siprianus soal integritas ASN yang merujuk pada rekam jejak Elpy Tote saat menjadi ASN di Pemda Matim.