LABUAN BAJO – Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi Manggarai Barat (Mabar) yang menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Manggarai Barat pada Kamis (12/12/2024) kemarin.
Aksi demonstrasi tersebut menampilkan sejumlah adegan yang tak seperti biasanya. Para demonstran menampilkan simbol adat dengan memotong ayam hitam. Para demonstran juga membawa peti mati, tanah kubur, uang duka hingga pecahkan telur.
Koordinator aksi, Rafael Taher menegaskan, pihaknya melakukan hal tersebut supaya memutuskan semua dugaan pelanggaran pemilu 2024. Pasalnya, Pilkada Manggarai Barat diduga memanipulasi hak suara wajib pilih yang telah meninggal dunia.
Rafael menuding, dugaan kecurangan pemilu di Manggarai Barat melibatkan para penyelenggara baik PPK, KPPS hingga pimpinan KPUD. Selain itu jajaran pengawas pemilu, Panwascam hingga Panwas Desa.
“Kami masyarakat Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi (Manggarai Barat) menemukan banyak indikasi kecurangan pemilu selama masa kampanye berlangsung,” tegas Rafael.
“Salah satu contohnya adalah PPK Kecamatan Sano Nggoang menyimpan D1 hasil ke dalam satu peti Gubernur lalu dijawab itu adalah kekeliruan,” tambahnya.
Atas persoalan tersebut kata Rafael, pihaknya mendukung Mahkamah Konstitusi (MK) dalam menegakan hasil pemilu dan peraturan undang-undang lainya dalam menyelesaikan hasil sengketa pemilu di Kabupaten Manggarai Barat.
Lanjut Rafael, pihaknya menuntut dan mendesak Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk menyelidiki kasus dugaan kecurangan Pilbub Mabar tahun 2024.
“Dan pelanggaran Etik yang dilakukan oleh ketua KPUD Mabar, Ano Parman yang diduga melakukan pencoblosan suara dua kali di KPPS yang berbeda,” tegasnya.
Selain itu Rafael menuntut dan mendesak DKPP agar melakukan pemberhentian Ano Parman selaku ketua KPUD Manggarai Barat dari jabatannya.
Fitnah
Ketua KPUD Manggarai Barat, Ano Parman membantah tuduhan para demonstran yang menudingnya mencoblos dua kali dalam pemilu yang berlangsung 27 November kemarin. “Tidak benar, itu fitnah, ini fitnah,” tegas Ano kepada Journalpost.id, Jumat (13/12/2024).
Ano menegaskan bahwa, dirinya hanya memilih pada satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) yaitu di Watu Cermin, Labuan Bajo. Soal tudingan bahwa namanya tertera di TPS lain berikut memiliki tanda tangan adalah tidak benar.

“Saya pastikan 1000 persen itu bukan tanda tangan saya. Karena saya tidak ke atas dan saya tidak bertanggungjawab dengan tanda tangan itu. Kecuali tanda tangan di TPS Watu Cermin, karena itu saya,” tegasnya.
Ano pun mengeklaim, dirinya tak mungkin melakukan hal tersebut. Apalagi dalam dirinya melekat seorang penyelenggara pemilu. “Sebagai pejabat publik, saya tidak mungkin melakukan perbuatan sekonyol itu, tidak mungkin saya melakukan perbuatan seperti itu,” katanya.
Selanjutnya Ano tak keberatan dengan aksi demo yang mendorongnya supaya mengundurkan diri dari Ketua KPU. Bagi Ano, hal tersebut merupakan hak setiap orang dalam mengemukakan pendapat.
“Itu adalah hak mereka, tetapi bagi saya pribadi, apa dasarnya saya mundur, kalau saya dinilai curang silahkan diproses di lembaga berwenang dan saya hadapi itu secara kesatria, saya bukan penakut, saya pemberani, silahkan,” tukasnya.
Sementara Calon Bupati Manggarai Barat nomor 1, Mario Pranda menyebut tudingan adanya kecurangan pada Pilkada di kota super premium tersebut merupakan hak masyarakat dalam menilai kontestasi itu.
“kalau memang berpendapat ada kecurangan dalam pemilih, siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan, itu kan penilaian masyarakat,” kata Mario kepada Journalpost.id, Jumat (13/12/2024).
Kata Mario, pihaknya telah mendaftarkan gugatan ke MK soal adanya kecurangan tersebut. Soal siapa yang menang atau kalah merupakan hak MK dalam memutuskan.
“Begini, Pilkada Mabar kan, saya sudah konferensi pers sejak selesai malam perhitungan pleno. Kami bawa ke MK begitu, curang atau tidak curang, nanti mungkin diputuskan MK. Apakah ditolak atau tidak,” tegas Mario.
Sementara calon bupati nomor urut 2, Edi Endi tidak merespon soal tudingan adanya kecurangan dalam Pilkada Mabar. Hal tersebut diketahui saat media ini menghubungi politisi NasDem tersebut melalui telpon selulernya.