LABUAN BAJO– Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Manggarai Barat (Mabar), Vinsensius Gande meminta pengelola hotel di Labuan Bajo memiliki komitmen dalam mengelola sampah. Baik sampai organik maupun non organik.
“Kita mau, hotel-hotel itu punya komitmen yang kuat untuk pemilahan sampah. Karena kita punya TPA di Warloka itu kapasitasnya hanya untuk dua tahun ke depan,” kata Vinsen kepada Journalpost.id, Jumat (14/03/2025).
Vinsen pun menyayangkan, pihak hotel dan kapan pesiar di Labuan Bajo yang tidak bisa memilah jenis sampah sehingga para petugas kesulitan dalam proses pengolahan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Menurut Vinsen, program pengelolaan sampah harus dimulai dari hulu, yakni dengan edukasi dan pemilahan sampah sejak awal.
“Memang program kita ke depannya kita mulai dari hulunya. Salah satunya dengan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi). Dan juga mampu memilah sampah sehingga meminimalisir pembuangan sampah itu. Sehingga di hilirnya, aktivitasnya berkurang,” jelasnya.
Namun, saat ini DLHK masih lebih banyak berfokus pada penanganan sampah di hilir, seperti pengangkutan dan pembuangan ke TPA.
Dikatakan Vinsen, DLHK juga akan menyiapkan dan menambahkan konteiner sampah di beberapa tempat. “Misalnya di Nggorang, Pantai Pede, Kampung Ujung dan beberapa tempat lain,” jelasnya.
Tidak hanya itu, satu mobil pengangkutan khusus untuk hotel disediakan. Mobil tersebut yakni mobil yang tertutup sehingga airnya tidak tertiris di jalan.
Terkait pengolahan sampah non-organik, Vinsen menjelaskan bahwa sampah tersebut dimusnahkan di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Warloka dengan menggunakan insinerator.
“Kemampuan pembakarannya 20 ton perhari, Namun, karena kondisi keterbatasan anggaran hanya bisa dibakar 3 jam perhari” kata.
Namun kata Vinsen, pihaknya belum melakukan studi khusus untuk pengelolaan sampah secara modern ke wilayah lain. “DLHP belum ada studi ke kota lain,” tukasnya.