BORONG – Paket Harum yang mengusung Siprianus Habur dan Lucius Modo pada Pilkada Manggarai Timur (Matim) menepis isu lawan politik yang menyebut keduanya tak bekerja selama menjadi anggota DPRD Matim. Siprianus dan Lucius adalah mantan anggota DPRD Matim.
Bantahan tersebut diutarakan oleh Juru Bicara (Jubir) paket Harum, Leonardus Santosa dalam kampanye di halaman Kampung Rentung, Desa Benteng Riwu, Kecamatan Borong, Kamis (26/9/2024).
Menurut Leonardus, pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa lawan politiknya tidak memahami kedudukan dan fungsi DPRD dan Bupati.
“Ada komentar di medsos bahwa paket Harum mau perbaikan dan perubahan sementara selama 15 tahun mereka ada di dalam. Kalau ada kekurangan ke mana mereka selama ini?. Itu pertanyaan politik yang tidak paham kedudukan dan fungsi dari DPRD dan Bupati,” tegasnya.
Dikatakan Leonardus, Siprianus dan Lucius mau merebut Matim satu lantaran fungsi DPRD dan Bupati berbeda. Salah satu hal krusialnya adalah DPRD tidak ikut dalam pembuatan rancangan pembangunan daerah.
“Tugas DPRD membahas apa yang dirancang oleh Bupati. Sehingga apa yang dilaksanakan dalam pembangunan daerah adalah hasil rancangan Bupati. Untuk itu mereka hari ini mau menjadi perancang pembangunan di Matim ini,” jelasnya.
Apalagi kata politisi Demokrat ini, lembaga DPRD bukan pemilik atau kuasa pengelola keuangan daerah. Dia menambahkan, penguasa kelola keuangan daerah adalah Bupati.
Atas dasar inilah kata Leonardus, Siprianus dan Lucius mau mencalonkan diri menjadi bupati dan wakil Bupati Matim untuk periode 2024-2029. Sebab cita-cita luhur keduanya adalah membangun Matim.
“Pak Sipri dan Pak Luko mau mendapatkan kekuasaan, mau mendapatkan amanah untuk melaksanakan cita-cita mereka. Cita-cita untuk membangun Manggarai Timur ini,” tukasnya.
Diketahui, Siprianus Habur dan Lucius Modo adalah mantan anggota DPRD Matim tiga periode. Sementara Andreas Agas adalah mantan Bupati. Agas kembali mencalonkan diri sebagai bupati yang berpasangan dengan Tarsisius Syukur.