Heribertus Agustus B.Tena layak didapuk sebagai anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk masyarakat kecil. Pasalnya, pria yang akrab disapa Heri dengan pangkat Bripka ini secara suka rela melayani masyarakat kecil yang tidak mampu secara finansial.
Bagi Heri, pekerjaan tersebut merupakan sebuah panggilan nurani tanpa paksaan dari siapapun. “Hal ini dilakukan terinspirasi dari panggilan nurani untuk melayani masyarakat kecil,” ujar Heri kepada Journapost.id, Sabtu (16/11/2024).
Heri saat ini tergabung dalam Satgas Operasi Damai Cartenz Tahun 2024 di Papua dengan masa bakti 1 Januari sampai 31 Desember 2024 dengan jabatan Bintara Subsatgas Kesehatan.
Pria kelahiran 23 Agustus 1988 ini bertugas di Polres Manggarai Timur dengan jabatan sebagai Pejabat Sementara (PS) Kasidokkes. Namun untuk sementara bertugas dalam operasi Cartenz.
Sebenarnya cita-cita awal Heri bukanlah korps satuan Bhayangkara, melainkan seorang pengacara. Cita-cita tersebut dibuktikan Heri dengan kuliah di Fakultas Hukum Undana Tahun 2006.
Namun dalam perjalanan waktu niat menjadi polisi tak terbendung. Akhirnya, saat Polda NTT membuka pendaftaran, Heri pun mengikuti seleksi jalur bintara pada gelombang I pada tahun 2007 silam.
“Tuhan berkehendak lain bagi saya, dimana saya mengikuti tes Polisi pada Tahun 2007 hingga lulus tes menjadi seorang Polisi pada Tahun 2007 hingga sekarang,” katanya.
Bagi Heri, keinginannya menjadi anggota Polri supaya bisa membanggakan keluarga. Selain itu bisa melayani masyarakat yang membutuhkan perhatian dan bantuan.
Namun Heri mengaku, tantangan menjadi alat negara tak sedikit. Hal yang paling berat adalah menjadi polisi yang bisa mendekatkan diri di tengah masyarakat. Berupa menciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan damai.
“Hal ini perlu dilakukan terus menerus sehingga masyarakat merasa aman dan damai ketika kehadiran Polisi memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
Namun bagi pria yang pernah bertugas di Biddokkes Polda NTT sebagai Tenaga Laboratorium Klinik RS. Bhayangkara TK. III Kupang pada 2012 hingga 2021 ini tak cukup menjalankan rutinitas di lembaga Polri.
Pria yang pernah berdinas sebagai Bintara Direktorat Tahanan dan Titipan Barang Bukti (Dit Tahti Polda NTT) tahun 2021 ini pun bergerak dalam misi kemanusiaan di wilayah Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Ngada dan Kabupaten Manggarai.
“Saat ini bergerak dalam misi kemanusiaan yakni membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan pengobatan melalui penggalangan donasi kitabisa.com,” bebernya.

Sasaran kerja kemanusiaan tersebut kata Heri menyasar masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Terutama masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan di saat sakit dan keterbatasan ekonomi.
“Sehingga sebagai abdi negara mencarikan solusi bagi mereka agar harapan untuk sembuh dan menatap masa depan bisa terwujud dari apa yang bisa saya lakukan untuk membantu mewujudkan harapan mereka,” katanya.
Dua pekerjaan berbeda ini kata Heri mempunyai tantangan yang berat namun tetap dilaksanakan. Tentu kata Heri soal pengorbanan waktu. Sebab, Heri bekerja tanpa mengenal waktu. Heri pun mengatur waktu sebagai Abdi negara dengan kegiatan bakti sosial secara rapi.
“Kegiatan kemanusiaan dilakukan setelah selesai melaksanakan tugas sebagai abdi negara. Kegiatan sosial bahkan dilakukan saat hari libur dikarenakan banyaknya warga yang membutuhkan,” tukas pria kelahiran Kupang ini.