DAMPEK – Guru adalah cita-citanya. Sebab berbagi ilmu adalah tujuan hidupnya. Dia adalah Kornelis Ndang,S.Pd,Gr. Sosok yang berhidung mancung ini tengah mengabdi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri I Lamba Leda.
“Suka mengajar karena ingin berbagi ilmu yang saya miliki terhadap anak-anak,” kata pria yang akrab disapa Kon itu.
Pria kelahiran kampung Sambi, Desa Satar Padut, Kecamatan Lamba Leda Utara ini mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris (BING) di sekolah tersebut. “Saya ngajar mata pelajaran BING,” ujar Kon.
Pengalaman Kon mengajar sejak tahun 2010 silam. Dia menyelesaikan pendidikan strata satunya di Universitas Katolik (Unika) Widya Mandira Kupang tahun 2009 silam.
“Mengajar sejak 2010. Sementara Lulus kuliah tahun 2009 bulan 9. Kuliah di Unika Kupang,” kisahnya.
Hal yang membanggakan bagi Kon ketika diterima kembali bekerja di sekolah tempat menimba ilmu setelah lulus sekolah dasar. Dia lulusan SMP Negeri I Lamba Leda tahun 2002 silam. “SMP di Dampek dan SMA di Aquinas Ruteng,” bebernya.
Hampir Menyerah
Berbagi ilmu kepada anak murid adalah kewajiban tanpa batas ruang dan waktu. Namun, kebutuhan materil yang sangat variatif sempat membuatnya menyerah untuk menjalankan profesi mulianya.
Pasalnya, upah yang diterima dari kerja kerasnya dirapel setiap triwulan. Apalagi upah yang diterimanya masih dibawah standar upah minimum regional (UMR).
“Sempat hampir menyerah di awal mengajar. Karena tiga bulan baru gajian, dan gaji Rp500 ribu per bulan,” kisahnya.
Dia pun mencari cara supaya memenuhi kebutuhan hariannya. Akhirnya, dia memilih untuk membuka usaha sembako di rumahnya.
“Saya punya ide untuk buka usaha kios sebagai pekerjaan sampingan. Selain itu, saya kerja kebun dan sawah untuk menambah penghasilan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Berkat kecekatannya, dia pun mendapatkan hasil yang dari usaha sembako tersebut. Sehingga bisa bertahan hidup bersama istri dan anaknya. Namun sayangnya, dia masih berstatus guru komite di sekolahnya. Status tersebut sejak pertama kali mengajar di sekolah yang terletak di pantai utara wilayah Matim itu.
Tetapi kebanggaan terbesar dalam hidupnya ketika melihat anak muridnya banyak yang sukses. “Saya bangga juga karena sudah banyak mantan murid saya yang sudah jadi PNS. Bahkan sudah sukses di bidang lain, walaupun saya cuma guru komite,” tukasnya.