BORONG – Pengamat Ekonomi, Agustinus Jeneo menyebut, kehadiran calon Bupati nomor urut 1, Siprianus Habur dan Lucius Modo (Harum) merupakan antithesis dari Andreas Agas, mantan bupati Manggarai Timur (Matim).
Sejauh ini kata Agustinus, hanya paket Harum yang memiliki visi perubahan untuk Matim. Dan, mempunyai program yang bertentangan dengan paket Akur (Andreas Agas-Tarsisius Syukur).
Apalagi kata Agustinus, tagline “pande ata mesen” (berbuat lebih baik-red) paket Akur tidak sesuai dengan fakta lapangan yang dikerjakan selama memimpin Matim. Sebut saja infrastruktur jalan raya yang rusak dari Satar Teu menuju Benteng Jawa.
“Paket Harum jelas memiliki visi yang bertentangan dengan paket Akur. Visi perubahan itu tidak jelas pada paket Akur,” ujar Agustinus kepada journalpost.id, Sabtu (16/11/2024).
“Buat hal yang kecil saja di Matim tidak ada. Bagaimana mau melakukan perubahan besar? Sedangkan paket Harum jelas membawa visi perubahan yaitu mekakukan berbagai gebrakan untuk memajukan Matim,” tambahnya.
Pria lulusan Magister Akutansi Universitas Mercu Buana Jakarta ini pun meminta masyarakat Matim memilih paket Harum. Sebab, visi dan misi paket Harum sangat menjawab kebutuhan Matim lima tahun ke depan.
“Visi ini tentunya harus direspon dengan baik oleh masyarakat matim. Pilih pemimpin yang punya komitmen tinggi untuk memajukan matim,” tukasnya.
Berikut panca program paket harum yang diramu oleh Journalpost.id :
1. Penataan infrastruktur jalan, jembatan, air minum, irigasi, pendidikan dan kesehatan.
2. Pengelolaan pertanian dan perkebunan terintegrasi dari hulu ke hilir.
3. Birokrasi yang unggul
4. Pemuda yang tangguh
5. Pemberian beasiswa pendidikan kedokteran dan dokter spesialis untuk anak Manggarai Timur