LABUAN BAJO – Labuan Bajo adalah kota yang terletak di ujung barat Pulau Flores, bahkan menjadi salah satu wilayah paling barat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kota ini menyimpan beragam pesona alam yang memukau, menjadikannya destinasi wisata unggulan.
Tak heran, banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, datang untuk menikmati keindahannya.
Namun, di balik panorama alam yang menakjubkan, masih ada tantangan dalam menjaga kelestariannya. Peran masyarakat setempat yang seharusnya menjadi kunci dalam merawat dan mempertahankan keindahan Labuan Bajo agar tetap terjaga justru tidak terlihat.
Pantauan Journalpost.id pada Selasa (25/03/2025) tumpukan sampah terlihat menggunung di wilayah Gorontalo, tepatnya di ruas jalan menuju destinasi wisata Golo Mori.
Tampak sampah yang berserakan di pinggir jalan terdiri dari plastik, ban mobil bekas, hingga material bangunan yang tak terpakai.
Keberadaan sampah ini tidak hanya merusak estetika kawasan wisata, tetapi juga mengganggu pemandangan para wisatawan dan masyarakat yang melintas.
Namun, belum diketahui pasti siapa yang bertanggung jawab atas pembuangan sampah di lokasi yang bukan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tersebut.
Untuk memastikan pihak yang bertanggung jawab, Journalpost.id mencoba menghubungi Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan (DLHKP) Manggarai Barat, Vinsensius Gande, namun hingga kini belum mendapat respons.
Selain menumpuk di ruas jalan menuju Golo Mori, kondisi serupa juga terlihat di dalam kota, tepatnya di Gang Pengadilan, Desa Gorontalo.
Pantauan Journalpost.id juga menunjukkan sebuah kontainer sampah yang sudah rusak dan tidak terurus. Akibatnya, sebagian sampah berserakan di jalan dan bahkan masuk ke sungai.
Sebagai kota pariwisata super premium, Labuan Bajo dikenal dengan keindahan alamnya yang memikat wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Namun, keberadaan sampah yang tidak terkelola dengan baik ini tentu menjadi perhatian serius bagi pihak terkait.
Sehingga diperlukan langkah cepat dan solusi berkelanjutan agar kebersihan kota tetap terjaga, sehingga citra Labuan Bajo sebagai destinasi wisata unggulan tidak tercoreng.