LABUAN BAJO – Warga Dusun Lo’ok, Desa Golo Mori, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT merindukan adanya sebuah jempatan di Kali Wae Mese.
Pasalnya, setiap kali musim hujan warga dua dusun yakni Dusun Lo’ok dan Dusun Compang kesulitan melintas menuju pusat pedesaan atau ke Labuan Bajo.
Salah satu warga Dusun Lo’ok, Doroteus Umin, menjelaskan “ini salah satu kendala kami yang ada di Golo Mori, terhalangi oleh kali besar ini, khususnya untuk dua dusun Lo’ok dan Dusun Compang.”
“Ini kalau banjir, kita harus tunggu selama sepuluh hari baru airnya turun, sehingga anak-anak tidak bisa pergi ke sekolah,” jelas pria yang akrab di sapa Umin, di rumahnya yang beralamat di Dusun Lo’ok.
Tidak hanya berdampak pada anak sekolah, tetapi juga berdampak pada roda perekonomian masyarakat setempat.”Kami yang berbisnis dagang ke luar kota ini, ke Labuan Bajo atau daerah lainnya tidak berjalan dengan baik.”
Menurut Jumin, “yang lebih parah pada hari Jumat dan Sabtu, yakni hari pasar Lenteng, nah kalau banjir, itu lumpuh total masyarakat tidak bisa membawa barang jualannya ke pasar.”
Jumin pun mengaku, kendati itu beberapa kali diusulkan ke pemerintahan desa, camat untuk teruskan ke pemerintah daerah dan bahkan diusul langsung ke bupati, tetapi sejauh ini belum terealisasi.
“Beberapi kali kami usul baik saat di Desa, di Camat untuk teruskan ke pemerintah daerah dan bahkan kami usul langsung ke bupati tetapi, sampai sekarang tidak ada jawaban,” keluhnya.
Senada dengan Jumin, warga lain, Ikin pun menjelaskan bahwa jembatan untuk kali Wae Mese sangat dibutuhkan oleh warga di kampungnya.
“Keadaan kali Wae Mese ini memang sangat memprihatinkan, kasihan masyarakat kami di sini, kalau musim hujan seperti ini, airnya meluap dan masyarakat yang dikampung sulit untuk mengakses ke Desa, karena di sana ada Puskesmas, Kantor Desa, SD, SMP dan SMA” jelasnya.
Ia pun berharap pemerintah bisa membangun jembatan tersebut dengan segera mungkin. “Harapannya pemerintah daerah bisa membangun jembatan tersebut dengan secepat mungkin, karena ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat di sini, apalagi di Wae Mese ini, belum pernah dibangun jembatan.”